Belakangan ditemukan brace untuk skoliosis yang dijual bebas di beberapa toko online. Brace adalah alat ortopedi yang dirancang mengoreksi kelengkungan tulang belakang dan mencegah perkembangan skoliosis yang lebih lanjut. Alat ini digunakan sebagai terapi skoliosis untuk mengendalikan perburukan perkembangan kelainan tulang belakang pada anak anak dan remaja.
Lantas amankah membeli brace secara mandiri? Terkait hal ini, Konsultan Tulang Belakang Eka Hospital BSD, Dr. dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine beri penjelasan. Menurutnya pembelian brace yang sudah jadi secara mandiri tidak dianjurkan.
"Brace dicetak khusus disesuaikan dengan kelengkungan orang berbeda. Kemudian lokasi kurva berbeda, sehingga tidak bisa beli jadi," ungkapnya pada media briefing RS Eka Hospital, Kamis (16/5/2024). Bahkan setelah brace selesai dicetak, tetap harus dilakukan pemeriksaan atau rontgen ulang. Memastikan apakah bentuk dan titi brace sudah sesuai atau tidak dengan kondisi skoliosis pasien.
"Setelah jadi brace, dilakukan rontgen ulang dengan brace terpasang agar sudah benar. Kalau titik tekannya salah, skoliosis bisa bikin masalah baru," tegasnya. Brace yang tidak sesuai penggunaan bisa membuat lengkungan tulang bertambah, atau area skoliosis bertambah tertekan. Setelah itu, tetap dilakukan pemantauan 6 bulan sampai 1 tahun. Kemudian pastikan, apakah brace bisa menahan skoliosis atau tidak.
Kalau ada kesalahan, maka brace perlu diperbaiki. "Bahaya kalau pakai brace yang dijual bebas di pasaran," pungkasnya. Artikel ini merupakan bagian dari
KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.