Baru baru ini viral soal narasi promosi yang berisi Air Susu Ibu (ASI) bisa dijadikan bentuk serbuk atau bubuk. Hal itu pertama kali diunggah oleh konten kreator @natasha.surya di akun TikTok miliknya, Senin (6/5/2024). Sontak postingan ASI menjadi bubuk itu menuai banyak komentar.
Merespon hal tersebut Dokter Subspesialis Ilmu Kesehatan Anak dan Ahli Neurologi Anak, Dr. dr. R. A. Setyo Handryastuti, Sp.A(K) menyebut keberadaan ASI bubuk bakal menghilangkan dua hal dari anak. Pertama, dari aspek psikologis anak. Sebab, saat anak mengkonsumsi ASI atau menyusui akan terasa lebih dekat dan erat hubungan dengan ibu. "Dengar detak jantung ibunya, dengar suara ibunya, kemudian ditatap dengan penuh kasih sayang dengan ibunya," ujar dr Handry saat ditemui awak media di Jakarta, Rabu (8/5/2024).
Saat menyusui ASI juga terbangun ikatan antara ibu dan anak. Kedua, dari sisi biologis, keberadaan ASI disesuaikan dengan kondisi anak dan ibu. "Namanya ciptaan Allah berubah terus sesuai bayinya itu. Artinya ASI anak A memang spesifik untuk anak A. Tergantung kebutuhan anak itu sendiri. Dan tergantung apa yang dimakan ibunya," ujarnya. Keberadaan ASI bubuk ini, kata dr Handry dapat menghilangkan dua aspek di atas. "Kalau ASI bubuk, nilai psikologisnya pasti enggak dapat. (Juga) Kandungan biologisnya itu tadi," tegasnya.
Selain itu, ada kandungan penting yang ada pada pemberian ASI secara alami. ASI alami kata dia mengandung Imunoglobulin yang berfungsi untuk kekebalan saluran cerna. "Kalau ASI bubuk atuh, enggak ada," lanjutnya. Sejauh ini, cara paling aman untuk menjaga ketahanan ASI adalah lewat ASI perah dan menyimpannya di dalam Freezer. "Jika terpaksa disimpan agar panjang di freezer lewat ASI perah. Lebih aman. Itu kan ASI ibu, spesifik untuk anak sendiri," tutupnya.
Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.